Selasa, 29 April 2008

kL0r4mP3N1cOL

Untuk pengobatan demam typhoid pada anak, kloramfenikol masih merupakan pilihan utama kerana efektif, murah didapat dan dapat diberikan secara oral. Dari beberapa penelitian dilaporkan sekitar 3-8% strain Salmonella telah resisten terhadap kloramfenikol, kejadian kekambuhan dan pengidap kuman ditemukan pada 2-4% kasus setelah pengobatan dengan kloramfenikol, serta adanya efek samping berupa depresi sumsum tulang dan anemia aplastik. Keadaan tersebut mendorong peneliti untuk mencari obat alternatif dalam pengobatan demam tifoid pada anak.

Obat-obat seperti seftriakson dan siprofloksasin walaupun memberikan hasil yang baik masih terlalu mahal dan penggunaanya terutama ditujukan untuk strain Salmonella yang telah resisten terhadap obat-obat standar. Dengan mempertimbangkan bahwa tiamfenikol adalah turunan kloramfenikol yang juga aktif terhadap Salmonella, harga obat relatif lebih murah dari pada seftriakson dan siproflaksasin, mudah didapat dan dapat diberikan secara oral sedangkan efek samping berupa anemia aplastik hampir tidak pernah terjadi dan angka kejadian kekambuhan serta pengidap kuman lebih sedikit, maka penelitian ini dilakukan untuk membuktikan apakah tiamfenikol dapat dipakai sebagai pengganti kloramfenikol dalam pengobatan demam tipoid pada anak.

Tidak ada komentar: